* Kata Dasar bervokal terbuka *
Tatanan ke-1 : suku-kata (selanjutnya ditulis suku saja) pertama dan suku kedua berbunyi vokal “a” (a – a), maka kedua suku diberi saksi “alif” ( ﺍ ).
Tatanan ke-2 : suku pertama berbunyi vokal “a” dan suku kedua berbunyi vokal “e” (e – a), maka suku pertama diberi saksi “alif” dan suku kedua tanpa saksi.
Tatanan ke-3 : suku pertama berbunyi vokal “a” dan suku kedua berbunyi vokal “é” (é – a), maka suku pertama diberi saksi “alif” dan suku kedua diberi saksi “ya tanpa titik” ( ﻯ ).
Tatanan ke-4 : suku pertama berbunyi vokal “a” dan suku kedua berbunyi vokal “i” (i – a), maka suku pertama diberi saksi “alif” dan suku kedua diberi saksi “ya” ( ﻱ ).
Tatanan ke-5 : suku pertama berbunyi vokal “a” dan suku kedua berbunyi vokal “u” (u – a), maka suku pertama diberi saksi “alif” dan suku kedua diberi saksi “wau” ( ﻭ )
Tatanan ke-6 : suku pertama berbunyi vokal “a” dan suku kedua berbunyi vokal “o” (o – a), maka suku pertama diberi saksi “alif” dan suku kedua diberi saksi “wau mati” ( ﻭْ ).
Tatanan ke-7 : suku pertama berbunyi vokal “é” dan suku kedua berbunyi vokal “a” (a – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” ( ﻯ ) dibaca “é” dan suku kedua diberi saksi “alif”.
Tatanan ke-8 : suku pertama berbunyi vokal “é” dan suku kedua berbunyi vokal “e” (e – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” dan suku kedua tanpa saksi.
Tatanan ke-9 : suku pertama dan suku kedua berbunyi vokal “é” (é – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” dan suku kedua diberi saksi “ya berbunyi é”.
Tatanan ke-10 : suku pertama berbunyi vokal “é” dan suku kedua berbunyi vokal “i” (i – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” dan suku kedua diberi saksi “ya”.
Tatanan ke-11 : suku pertama berbunyi vokal “é” dan suku kedua berbunyi vokal “u” (u – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” dan suku kedua diberi saksi “wau”.
Tatanan ke-12 : suku pertama berbunyi vokal “é” dan suku kedua berbunyi vokal “o” (o – é), maka suku pertama diberi saksi “ya tanpa titik” dan suku kedua diberi saksi “wau-mati”.
Tatanan ke-13 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “a” (a – i), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua diberi saksi “alif”.
Tatanan ke-14 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “e” (e – i), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua tanpa saksi.
Tatanan ke-15 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “é” (é – i), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua diberi saksi “ya berbunyi é”.
Tatanan ke-16 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “i” (i – i), maka kedua suku diberi saksi “ya”.
Tatanan ke-17 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “u” (u – i), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua diberi saksi “wau”.
Tatanan ke-18 : suku pertama berbunyi vokal “i” dan suku kedua berbunyi vokal “o” (o – i), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua diberi saksi “wau mati”.
Tatanan ke-19 : suku pertama berbunyi vokal “u” dan suku kedua berbunyi vokal “a” (a – u), maka suku pertama diberi saksi “wau” dan suku kedua diberi saksi “alif”.
Tatanan ke-20 : suku pertama berbunyi vokal “u” dan suku kedua berbunyi vokal “e” (e – u), maka suku pertama diberi saksi “wau” dan suku kedua tanpa saksi.
Tatanan ke-21 : suku pertama berbunyi vokal “u” dan suku kedua berbunyi vokal “é” (é – u), maka suku pertama diberi saksi “wau” dan suku kedua diberi saksi “ya berbunyi é”.
Tatanan ke-22 : suku pertama berbunyi vokal “u” dan suku kedua berbunyi vokal “i” (i – u), maka suku pertama diberi saksi “wau” dan suku kedua diberi saksi “ya”.
Tatanan ke-23 : suku pertama dan kedua berbunyi vokal “u”, maka keduanya diberi saksi “wau” (u – u).
Tatanan ke-24 : suku pertama berbunyi vokal “u” dan suku kedua berbunyi vokal “o” (o – u), maka suku pertama diberi saksi “wau” dan suku kedua diberi saksi “wau-mati”.
Tatanan ke-25 : suku pertama berbunyi vokal “o” dan suku kedua berbunyi vokal “a” (a – o), maka suku pertama diberi saksi “wau mati” dan suku kedua diberi saksi “alif”.
Tatanan ke-26 : suku pertama berbunyi vokal “o” dan suku kedua berbunyi vokal “e” (e – o), maka suku pertama diberi saksi “wau mati” dan suku kedua tanpa saksi
Tatanan ke-27 : suku pertama berbunyi vokal “o” dan suku kedua berbunyi vokal “é” (é – o), maka suku pertama diberi saksi “ya” dan suku kedua diberi saksi “wau-mati”.
Tatanan ke-28 : suku pertama berbunyi vokal “o” dan suku kedua berbunyi vokal “i” (i – o), maka suku pertama diberi saksi “wau mati” dan suku kedua tanpa saksi.
Tatanan ke-29 : suku pertama berbunyi vokal “o” dan suku kedua berbunyi vokal “u” (u – o), maka suku pertama diberi saksi “wau mati” dan suku kedua diberi saksi “wau”.
Tatanan ke-30 : suku pertama dan suku kedua berbunyi vokal “o” (o – o), maka kedua suku diberi saksi “wau-mati”.
Ping balik: Tatanan Kata Armel Banjar | Xmantana Lellot's