Pesawat ukur untuk mengukur lahan berbagai jenis dan tipenya. Permasalahan umum yang sering dihadapi adalah tentang pembacaan rambu yang terkait dengan benangsilang dalam diafragma dan pembacaan sudut ukur.
Pembacaan benangsilang hanya ada dua kemungkinan yaitu tergantung dari jumlah benangdatar yang menyiku dengan banangtengah yang tegak. berdasarkan jumlah tersebut dikenal dengan istilah 3 benang dan 5 benang.
Sedangkan untuk pembacaan sudut lebih banyak ragamnya, bahkan untuk satu pesawat misalnya To saja sudah banyak ragamnya.
khusus pesawat Teodolit tipe 2D mempunyai jumlah benangdatar 3 benang dan untuk mengetahui nilai sudut, baik sudut datar (azimut, arah) dan sudut tegak (helling) berada dalam satu jendela pandang.
Untuk penjelasan keduanya (pembacaan benangsilang dan sudut ukur) dapat disimak dengan mengklik NT-2D.